PENERAPAN INTEGRASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA KELUARGA HIPERTENSI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MANAGEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF DI DUSUN KRINJING TENGAH JATISARONO NANGGULAN KULON PROGO

Nice Yagi Anindita, Nice Yagi Anindita (2025) PENERAPAN INTEGRASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA KELUARGA HIPERTENSI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MANAGEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF DI DUSUN KRINJING TENGAH JATISARONO NANGGULAN KULON PROGO. Undergraduate thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih.

[img] Text
HAL DEPAN-KATA PENGANTAR.pdf

Download (618kB)
[img] Text
BAB I pdf.pdf

Download (118kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (235kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (139kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (199kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (63kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Tekanan darah dapat meningkat pada lansia karena perubahan sistem kardiovaskular, suatu kondisi yang dikenal sebagai hipertensi. Dari intervensi keperawatan, relaksasi otot progresif dan pernapasan dalam merupakan intervensi non-farmakologis. Latihan pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif adalah dua bentuk peregangan yang membantu menciptakan kondisi tenang dan nyaman dengan melepaskan ketegangan pada otot. Relaksasi otot progresif dengan pernapasan dalam dapat membantu menurunkan tekanan darah. Studi kasus ini bermaksud untuk mengetahui dampak penerapan praktik keperawatan berbasis bukti, khususnya integrasi pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif, terhadap penurunan tekanan darah. Dua keluarga yang berjuang dengan hipertensi menerima asuhan keperawatan keluarga yang terganggu oleh masalah manajemen kesehatan yang tidak memadai. Keluarga yang menerima asuhan keperawatan keluarga di dusun Krinjing Tengah diinstruksikan untuk mempraktikkan teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif selama tiga hari, dengan peningkatan sepuluh menit per sesi. Sebelum intervensi yang mencakup teknik relaksasi otot dan latihan pernapasan dalam, tekanan darah kedua klien lansia tersebut masing-masing adalah 140/83 mmHg dan 150/80 mmHg. Tekanan darah klien pertama adalah 120/78 mmHg setelah intervensi terpadu dari pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif, sedangkan tekanan darah klien kedua adalah 125/76 mmHg. Tekanan darah menurun pada hari ketiga intervensi yang mencakup pernapasan dalam dan relaksasi otot secara bertahap. Seperti yang ditunjukkan oleh studi kasus ini, keluarga yang merawat orang yang lebih tua yang menderita hipertensi dapat memperoleh manfaat dari menggabungkan relaksasi otot progresif dan pernapasan dalam ke dalam rencana perawatan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: S1 Profesi Ners > Keperawatan Keluarga
Divisions: Profesi Ners >
Depositing User: Nice Yagi Anindita
Date Deposited: 30 Jul 2025 07:27
Last Modified: 30 Jul 2025 07:27
URI: http://repository.stikespantirapih.ac.id/id/eprint/2021

Actions (login required)

View Item View Item