Sekar Pembajeng, Agnes Larasati (2025) PENGARUH DIABETIC FOOT EXERCISE PADA STATUS VASKULAR PERIFER PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, STIKES PANTI RAPIH YOGYAKARTA.
![]() |
Text
Halaman Depan - Agnes Larasati Sekar Pembajeng.pdf Download (548kB) |
![]() |
Text
BAB 1 - Agnes Larasati Sekar Pembajeng.pdf Download (213kB) |
![]() |
Text
BAB 2 - Agnes Larasati Sekar Pembajeng.pdf Restricted to Repository staff only Download (503kB) |
![]() |
Text
BAB 3 - Agnes Larasati Sekar Pembajeng.pdf Restricted to Repository staff only Download (394kB) |
![]() |
Text
BAB 4 - Agnes Larasati Sekar Pembajeng.pdf Restricted to Repository staff only Download (368kB) |
![]() |
Text
BAB 5 - Agnes Larasati Sekar Pembajeng.pdf Download (169kB) |
![]() |
Text
Lampiran - Agnes Larasati Sekar Pembajeng.pdf Download (6MB) |
Abstract
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit kronis progresif dengan prevalensi tinggi secara global maupun nasional, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Komplikasi kronis berupa gangguan vaskular perifer dan neuropati meningkatkan risiko terjadinya diabetic foot ulcer (DFU), amputasi, hingga kematian. Salah satu upaya non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah diabetic foot exercise (DFE), yaitu latihan sederhana untuk merangsang aliran darah dan memperbaiki fungsi sensorik kaki. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh DFE terhadap status vaskular perifer pasien DMT2, yang diukur dengan ankle-brachial index (ABI) dan uji monofilamen 10 g. Desain penelitian adalah kuasi-eksperimental dengan nonequivalent control group pretest–posttest design. Sampel berjumlah 60 responden (30 intervensi, 30 kontrol) yang direkrut di wilayah kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta. Intervensi berupa DFE dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Data dianalisis menggunakan uji Paired T-Test, Wilcoxon, serta Independent T-Test/Mann-Whitney sesuai distribusi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan bermakna pada kelompok intervensi, meliputi ABI kanan (p = 0,016), ABI kiri (p = 0,028), dan skor monofilamen (p = 0,002). Sebaliknya, kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan (p > 0,05). Namun, analisis perbandingan posttest antar kelompok tidak menemukan perbedaan yang signifikan (p > 0,05). Kesimpulannya, DFE dalam waktu singkat terbukti mampu memperbaiki status vaskular perifer pada kelompok intervensi, meskipun perbedaan antar kelompok belum bermakna. Penelitian lanjutan dengan durasi lebih panjang, jumlah sampel lebih besar, serta pengendalian faktor perancu diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Secara praktis, DFE dapat direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan sederhana, murah, dan mudah dilakukan. Namun, pasien DMT2 tetap harus memadukan latihan ini dengan kepatuhan manajemen glikemik melalui diet, aktivitas fisik teratur, dan kepatuhan minum obat agar pencegahan komplikasi kaki diabetik lebih efektif. Kata kunci: Ankle-Brachial Indeks, Diabetic Foot Exercise, Diabetes Melitus Tipe 2, Monofilamen
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | STIKes Panti RApih Yogyakarta > Sarjana Keperawatan |
Divisions: | Prodi S1 Keperawatan |
Depositing User: | Agnes Larasati Sekar Pembajeng |
Date Deposited: | 25 Aug 2025 05:10 |
Last Modified: | 25 Aug 2025 05:10 |
URI: | http://repository.stikespantirapih.ac.id/id/eprint/2550 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |