HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABATES MELTIUS TIPE 2 DI PUSKESMAS DEPOK 2 YOGYAKARTA

Hezna, Audy Gresia (2025) HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABATES MELTIUS TIPE 2 DI PUSKESMAS DEPOK 2 YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, STIKES PANTI RAPIH.

[img] Text
halaman depan.pdf

Download (309kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (493kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (140kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (144kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (192kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (10kB)

Abstract

peningkatan kadar glukosa darah. Aktivitas fisik berperan penting dalam pengelolaan glukosa darah melalui peningkatan sensitivitas insulin dan pemanfaatan glukosa oleh otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa (GDP) pada pasien DMT2 di Puskesmas Depok 2 Yogyakarta dengan pendekatan Teori Adaptasi Roy. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan teknik total sampling sebanyak 50 responden Program Prolanis. Data aktivitas fisik diperoleh melalui kuesioner IPAQ-SF, sedangkan data GDP diperoleh dari rekam medis. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (uji Spearman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas fisik responden sebesar 1337,04 MET-menit/minggu, tergolong rendah hingga sedang. Rata-rata kadar GDP adalah 139,87 mg/dL, yang berarti belum mencapai kontrol glikemik optimal. Uji Spearman menunjukkan hubungan negatif sangat kuat dan signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan kadar GDP dengan nilai korelasi r = -0,952 dan p = 0,001. Artinya, semakin tinggi aktivitas fisik responden, maka semakin rendah kadar GDP-nya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan kadar gula darah puasa. Hasil ini memperkuat bahwa aktivitas fisik dapat menjadi bentuk respons adaptif fisiologis sesuai dengan Teori Adaptasi Roy. Aktivitas fisik membantu tubuh menjaga homeostasis glukosa dan mencegah komplikasi diabetes. Saran dari penelitian ini adalah pentingnya peningkatan edukasi tentang aktivitas fisik teratur bagi pasien DMT2, terutama dalam layanan primer seperti Puskesmas. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memfasilitasi dan memotivasi pasien untuk melakukan aktivitas fisik rutin yang sesuai dengan kondisi masing-masing agar kadar glukosa darah tetap terkontrol.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: S1 Profesi Ners > Diabetes Melistu
Divisions: Prodi S1 Keperawatan
Depositing User: Audy Gresia Hezna
Date Deposited: 22 Aug 2025 02:16
Last Modified: 22 Aug 2025 02:16
URI: http://repository.stikespantirapih.ac.id/id/eprint/2487

Actions (login required)

View Item View Item