Ailleen Yugentyas, Ailleen (2025) Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Gula Darah Puasa Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Depok 3. Undergraduate thesis, STIKES PANTI RAPIH.
![]() |
Text
halaman judul - kata pengantar.docx Download (657kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (29kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (384kB) |
![]() |
Text
bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (123kB) |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (164kB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (15kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Diabetes Mellitus tipe 2 (DM Tipe 2) merupakan salah satu penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat, ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah akhibat resistensi insulin dan atau penurunan sekresi insulin. Aktivitas fisik diketahui berperan penting dalam meningkatkan sensivitas insulin serta membantu menjaga kestabilan gula darah, namun pada kenyataannya masih banyak penderita DM Tipe 2 yang tidak melakukan aktivitas fisik secara optimal sehingga kadar gula darah cenderung tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Depok 3. Penelitian menggunakan metode deskripsi analitik dengan desain cross sectional pada 85 responden yang dipilih dengan teknik total sampling. Data aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden meniliki tingkat aktivitas fisik pada kategori rendah yaitu sebanyak 36 responden (42,4%) dan kategori sedang sebanyak 34 responden (40,0%), sedangkan hanya 15 responden (17,6%) yang termasuk kategori aktivitas fisik tinggi. Hasil pemeriksaan gula darah puasa, ditemukan bahwa sebnayak 56 responden (65,9%) responden memiliki kadar gula darah tinggi ( ≥126 mg/dL). Hasil analisis data dengan uji Spearman menunjukkan adanya hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Depok 3, dengan nilai p = 0,032 dan koefisien korelasi (r) = –0,354. Hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat aktivitas fisik maka cenderung semakin rendah kadar gula darah puasa. disarankan pasien meningkatkan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu sebagai kebiasaan hidup baru yang lebih sehat. Tenaga kesehatan perlu memperbaiki sekaligus memperkuat edukasi, motivasi, dan pendampingan pasien dalam melakukan aktivitas fisik. Penelitian selanjutnya dianjurkan menambahkan variabel lain seperti pola makan, kepatuhan obat, manajemen stress, dan menormalkan indeks massa tubuh untuk memperbaiki kontrol glikemik sebagai upaya menghindari komplikasi yang mungkin terjadi. Kata kunci: Aktivitas fisik, Diabetes Mellitus tipe 2, Gula darah puasa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S1 Profesi Ners > Diabetes Melistu |
Divisions: | Prodi S1 Keperawatan |
Depositing User: | Ailleen Yugentyas . |
Date Deposited: | 24 Sep 2025 07:55 |
Last Modified: | 24 Sep 2025 07:55 |
URI: | http://repository.stikespantirapih.ac.id/id/eprint/2727 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |