Pengruh Terapi Senam Otak Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Posyandu Lansia Kecubung Tambakrejo Sariharjo Ngaglik Sleman

Dionisius Rajasa getar Adhi Pradana, Dion (2025) Pengruh Terapi Senam Otak Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Posyandu Lansia Kecubung Tambakrejo Sariharjo Ngaglik Sleman. Undergraduate thesis, STIKES PANTI RAPIH.

[img] Text
Halaman Depan Dionisius Rajasa .pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB 1 Dionisius Getar.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
BAB 2 Dionisius Rajasa.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
BAB 3 Dionisius Rajasa.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 4 Dionisius Rajasa .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
BAB 5 Dionisius Rajasa .pdf

Download (428kB)
[img] Text
Lampiran Dionisius Rajasa.pdf

Download (7MB)

Abstract

Latar belakang: Peningkatan jumlah lansia membawa tantangan besar karena seiring bertambahnya usia terjadi penurunan fungsi fisik maupun kognitif. Lebih dari 80% lansia mengalami penyakit kronis, yang berdampak pada risiko gangguan fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan berpikir. Salah satu intervensi nonfarmakologis untuk menjaga kesehatan kognitif adalah senam otak, yang dapat menstimulasi fungsi saraf dan meningkatkan daya ingat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif lansia di Posyandu Lansia Kecubung, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental tipe one group pretest-posttest design, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok kontrol dengan membandingkan hasil pretest dan posttest setelah diberikan intervensi. Sampel penelitian berjumlah 37 lansia yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Intervensi berupa senam otak (brain gym) dilakukan dalam tiga sesi selama satu minggu. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan fungsi kognitif sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 60–69 tahun (56,8%), perempuan (81,1%), berpendidikan rendah (59,4%), dan 45,9% memiliki hipertensi. Sebelum intervensi, 64,9% lansia berada dalam kategori normal, 29,7% gangguan kognitif ringan, dan 5,4% gangguan berat. Setelah senam otak, proporsi meningkat menjadi 83,8% kategori normal dan tidak ada lagi gangguan berat. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan signifikan antara skor pre-test dan post-test (p=0,001), dengan ukuran efek sedang (Cohen’s d=0,39). Simpulan dan saran: Dengan demikian, senam otak terbukti berpengaruh positif dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia, dan dapat direkomendasikan sebagai terapi nonfarmakologis untuk mencegah penurunan kognitif. Kata kunci : Senam Otak, Fungsi Kognitif, Lansia

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: S1 Profesi Ners > Gerontik/Lansia
Divisions: Prodi S1 Keperawatan
Depositing User: Dionisius Rajasa Getar Adhi Pradana
Date Deposited: 08 Sep 2025 12:52
Last Modified: 08 Sep 2025 12:52
URI: http://repository.stikespantirapih.ac.id/id/eprint/2686

Actions (login required)

View Item View Item