Yoanti, Tereina Tyas (2025) Pengaruh Perbandingan Tepung Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) dan Tepung Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Karakteristik Kimia dan Organoleptik Snack Bar Sebagai Makanan Selingan Penderita Hipertensi. Undergraduate thesis, STIKes Panti Rapih Yogyakarta.
![]() |
Text
Halaman Depan-Kata Pengantar.pdf Download (592kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (241kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (491kB) |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (492kB) |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (462kB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (159kB) |
![]() |
Text
Lampiran.pdf Download (3MB) |
Abstract
Hipertensi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat, tekanan darah sistolik mengalami peningkatan lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg yang dikarenakan kurangnya konsumsi sumber kalium. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pengembangan produk makanan yang kaya akan kalium dan rendah natrium yaitu Snack Bar. Snack Bar yang terbuat dari tepung pisang ambon dan Tepung Kedelai sumber kalium dan rendah natrium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung pisang ambon (Musa paradisiaca S.) dan tepung kedelai (Glycine max L.) terhadap karakteristik kimia dan organoleptik Snack Bar sebagai makanan selingan penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 kali pengulangan, yaitu 1 kontrol SB0 (100% tepung terigu) dan 3 perlakuan SB1 (60% tepung pisang ambon : 40% tepung kedelai), SB2 (50% tepung pisang ambon : 50% tepung kedelai), SB3 (40% tepung pisang ambon : 60% tepung kedelai). Data kimia dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji DMRT, sedangkan data organoleptik dianalisis dengan uji Friedman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perbandingan tepung pisang ambon dan tepung kedelai dari formulasi SB0-SB3 terhadap karakteristik kimia kadar air (19,39-21,83%), natrium (219,3-178,3 mg/100 g) dan karakteristik organoleptik tekstur, citarasa dan kesukaan keseluruhan (p>0,05) dan ada pengaruh perbandingan tepung pisang ambon dan tepung kedelai terhadap karakteristik kimia formulasi SB1-SB3 kadar kalium (706.8-729 mg/100 g) kadar kalium, dan karakteristik organoleptik kenampakan dan aftertaste. Berdasarkan tiga perlakuan dengan perbandingan tepung pisang ambon dan tepung kedelai formulasi yang disarankan yaitu formulasi SB3 dikarenakan kandungan kalium dengan perbandingan 40% tepung pisang ambon dan 60% tepung kedelai dapat memenuhi 7.76% kebutuhan kalium 10% berdasarkan AKG dewasa laki-laki dan perempuan sebesar 450 mg/hari. Namun perlu adanya pengecekan bahan yang memiliki kadar air yang tinggi untuk meminimalkan kadar air akhir Snack Bar sehingga dapat memenuhi standar kadar air USDA 6,10%. Kata kunci : hipertensi; Snack Bar; tepung pisang ambon; tepung kedelai
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S1 Gizi > Makanan dan Bahan Makanan S1 Gizi > Memasak Dengan Bahan Khusus S1 Gizi > Pengolahan Makanan |
Divisions: | Prodi S1 Gizi |
Depositing User: | Tereina Tyas Yoanti |
Date Deposited: | 21 Aug 2025 10:03 |
Last Modified: | 21 Aug 2025 10:03 |
URI: | http://repository.stikespantirapih.ac.id/id/eprint/2338 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |